Dahnil Anzar: Presiden Prabowo Inginkan Ibadah Haji Lebih dari Sekadar Ritual

PEMERINTAHAN698 Dilihat
banner 468x60


PARLEMENTARIA.ID

– Wakil Kepala Badan Pengurus Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak menggarisbawahi bahwa ibadah haji tidak hanya berfungsi sebagai ritual rohani saja. Menurutnya, pemerintah bertujuan untuk memandang ibadah haji sebagai faktor penunjang perkembangan negara secara keseluruhan sesuai petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden tidak menginginkan ibadah haji hanya terbatas pada aspek ritual saja. Ada kebutuhan untuk adanya pengaruh yang lebih besar yang dapat dialami oleh masyarakat dan negara,” kata Dahnil ketika menyampaikan sambutannya dalam pembukaan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (19/4).

banner 336x280

Menurut Dahnil, terdapat tiga fondasi penting yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan ibadah haji:

1. Sukses Ritual

Komponen utama pertama ialah mengonfirmasi bahwa ibadah haji yang dikerjakan oleh jemaah sesuai dengan ketentuan agama, teratur, aman, nyaman, serta efisien. Di sini, menurut Dahnil, istilah efisiensi tidak semata-mata berkaitan dengan aspek logistik, melainkan juga tentang kejujuran dan manajemen yang transparan.

“Harap jangan sampai praktik suap menyuap atau penyalahgunaan terjadi pada ibadah haji. Kami sepenuhnya mensupport tindakan yang diambil oleh Menteri Agama untuk mempertahankan kejujuran dalam pelaksanaannya,” tandasnya.

2. Sukses Ekonomi Haji

Komponen kedua berfokus pada aspek ekonomi. Dahnil mengatakan bahwa ada peluang ekonomi yang signifikan dalam kegiatan haji. Dana pengelolaan haji bernilai sekitar 179 triliun rupiah, sedangkan arus kas dari aktivitas haji dan umrah setiap tahunnya mencapai angka 60 triliun rupiah.

“Haji perlu menjadi pemimpin dalam pertumbuhan ekonomi negara. Jika potensi ini dikembangkan hanya melalui sektor haji, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

3. Kesuksesan Peradaban dan Kejamannya

Rangkaian ketiga ini merujuk pada elemen-elemen peradaban. Diharapkan melalui proses haji, keyakinan individu akan dikuatkan serta menjaga agar komunitas umat menjadi lebih cinta tanah air dan aktif memberikan kontribusi bagi negeri mereka.

Dahnil mengatakan bahwa sejarah menunjukkan banyak tokoh pendiri negara menerima inspirasi dalam berjuang usai kembali dari ibadah haji.

“Haji Oemar Said Tjokroaminoto kembali untuk menciptakan Syarikat Islam. KH Ahmad Dahlan merintis Muhammadiyah. Sementara itu, KH Hasyim Asy’ari mengembangkanNU dan mendorong semangat kebangsaan,” jelas Dahnil.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa ibadah haji seharusnya dapat memupuk rasa kebangsaan dan kesadaran bersama sebagai elemen dari peradaban Indonesia. “Apabila pelaksanaannya bermutu, maka semakin kokohlah posisi Indonesia,” tuturnya.

Dengan ketiganya sebagai fondasi, pemerintah menginginkan agar pelaksanaan ibadah haji berhasil dari segi teknikal serta memiliki dampak signifikan terhadap aspek spiritual, ekonomi, dan kekuatan nasional.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *