PARLEMENTARIA.ID – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menyatakan bahwa anggaran Rp10 ribu per anak per hari dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah angka yang wajar dan proporsional. Menurutnya, alokasi ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak sesuai dengan tujuan utama program yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Angka ini sangat proporsional. Program makan bergizi tidak hanya soal banyaknya menu, tetapi lebih pada kecukupan nutrisi,” ujar Yona, Senin (2/12).
Perhitungan Nutrisi yang Tepat
Yona menjelaskan, anak usia SD hingga SMP membutuhkan 1.600–2.200 kilo kalori per hari. Program MBG dirancang untuk menyediakan sepertiga kebutuhan tersebut, yaitu 700–800 kilo kalori. Dengan hitungan tersebut, Rp10 ribu per porsi dianggap cukup memenuhi standar kebutuhan gizi.
“Angka ini memang sudah dirancang khusus untuk kebutuhan kalori anak, bukan untuk orang dewasa,” tegasnya.
Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM
Selain meningkatkan gizi anak, program ini juga dinilai dapat mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, seperti UMKM, petani, dan nelayan. Dengan memotong jalur distribusi, biaya produksi makanan bisa ditekan, sehingga tetap efisien meski menggunakan bahan berkualitas.
“Dengan Rp10 ribu, kita bisa menyediakan nasi, protein seperti ikan atau ayam, sayuran, dan buah segar. Komposisi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sehari-hari,” jelas Yona.
Alternatif Protein
Yona juga memberikan pandangan terkait opsi susu dalam program ini. Ia menyarankan penggunaan sumber protein alternatif seperti kacang-kacangan untuk menggantikan kebutuhan protein susu, sehingga fleksibilitas anggaran tetap terjaga tanpa mengurangi nilai gizi.
Kebijakan Nasional
Presiden Prabowo sebelumnya menetapkan anggaran Rp10 ribu setelah mempertimbangkan kemampuan fiskal negara. Program ini bertujuan menjangkau anak-anak dan ibu hamil dengan prioritas pada pemenuhan gizi minimum harian.
“Dengan alokasi ini, kita dapat memastikan gizi anak-anak terpenuhi secara proporsional,” ujar Prabowo dalam konferensi pers, Jumat (29/11).
Program MBG tidak hanya menjadi langkah penting dalam mendukung kesehatan generasi muda, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal.(p/@)